Rabu, 04 Mei 2016

Rangkuman Manajemen Operasi


BAB 21
PENGEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI SERTA
BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA GUGUS KENDALI MUTU
21.1 Perkembangan Manajemen Produksi
            Manajemen produksi adalah kegiatan mengoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan mentransformasikan masukan (inputs) menjadi keluaran (output) secara efektif dan efisien. Manajemen produksi mendukung perkembangan penggunaan teknologi maju terutama dengan pengoperasian mesin-mesin yang semula dilakukan secara manual kemudian dikembangkan secara elektrik, dan sekarang dkembangkan penggunaan elektronika dan otomatisasi seperti robotik dan mesin-mesin yang dikendalikan dengan komputer. Dengan perkembangan ini, maka manajer produksi harus mempertimbangkan dampak yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Semua hal itu harus dipertimbangkan dalam satu kesatuan keputusan dari manajemen produksi tentang teknologi proses dan peralatan atau yang dikenal dengan Equipment and Process Technology (EPT).
Faktor keberhasilan EPT adalah: mesin dan peralatan yang digunakan, bahan baku, bangunan, teknik manufaktur, perawatan, operator supervisor skills, inventory, operasi, scheduling, keselamatan, ketepatan mutu, biaya, fleksibilitas perubahan produk dan perubahan volume, serta potensi untuk otomatisasi. Tingkatan pengaruh penggunaan EPT:
1.      Pengaruh langsung terhadap produk, biaya, investasi dan kebutuhan dasar.
2.      Permintaan atau kebutuhan sarana dan prasarana system operasi produksi.
3.      Pengaruh atas kemampuan berprestasi dari system operasi produksi.
Pengambilan keputusan EPT harus mempertimbangkan 5 faktor, yaitu: Kapasitas, Harga pembelian, Umur ekonomis, Biaya opersi langsung, Biaya penunjang tidak langsung.
Perkembangan manajemen produksi dengan meningkatkan penggunaan teknologi proses dan peralatan (EPT), maka berkembang pula teknik dalam system perencanaan dan pengendalian manufakturingnya untuk mengimbangi teknologi agar strategi yang diambil haruslah terarah pada upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Dalam perencanaan dan pengendalian ini, dikembangkan Material Requirement Planning (MRP), Just In Time (JIT), OPT system tentang schedule production off-line, dan Intergrated Manufacturing Planning System (IMPS)

21.2 Penetapan Biaya Produksi
            Tujuan manajemen produksi tidak terlepas dengan tujuan perusahaan yaitu agar perusahaan tetap dapat survive, serta dapat tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan tujuan manajemen produksi yaitu agar perusahaan dapat berproduksi dengan tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu dengan biaya yang serendah mungkin. Perusahaan dapat beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi, akan mempunyai produksi yang rendah, sehingga perusahaan mempunyai daya saing yang tinggi, karena dapat menetapkan harga jual yang lebih rendah. Dalam hal inilah peran biaya produksi sangat penting, terutama dalam meningkatkan keunggulan bersaing suatu perusahaan.
            Biaya produksi adalah pengeluaran-pengeluaran yang tidak dapat dihindarkan, tetapi dapat diperkirakan, dalam menghasilkan suatu barang, yang merupakan pembebanan yang diperhitungkan atas pemakaian faktor produksi yang berupa bahan, tenaga kerja, serta mesin dan peralatan. Komponen biaya produksi tersebut terdiri atas biaya bahan dan biaya tenaga kerja langsung.
            Semakin hati-hati dalam memperhitungkan besar biaya produksi maka semakin hati-hati pula dalam mengambil keputusan, yang dikelompokan ke dalam dua macam, yaitu:
1.      Keputusan dalam perancangan atau set-up system produksi, berkaitan dengan besarnya dana investasi yang dibutuhkan, serta pembebanan biaya yang terjadi ke dalam biaya tetap atau biaya overhead pabrik, mencakup keputusan tentang desain produksi, desain proses, dan pemilihan teknologi dan mesin, penentuan lokasi dan site, bangunan gedung, lay-out peralatan dan lain sebagainya.
2.      Keputusan dalam pengoperasian system produksi, berkaitan dengan besarnya kebutuhan dana modal kerja, serta pembebanan biaya variable atau biaya langsung, mencakup keputusan tentang rencana produksi, pengadaan dan pengendalian persediaan, pengendalian produksi, pengendalian mutu, pemeliharaan mesin dan peralatan.
            Besar dan komposisi biaya tetap dan biaya variable tergantung pada jenis industrinya, serta tingkat teknologi yang digunakan, yang akan memengaruhi penetapan harga jual dengan mempertimbangkan tingkat margin keuntungan tertentu. Besarnya biaya produksi dipengaruhi oleh kapasitas mesinnya, besarnya produksi dan utilisasi mesin, jenis mesin, dan teknologi yang digunakan, serta keterampilan kerja karyawan dan metode kerja yang digunakan.
            Penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya produksi, tidak selamanya menggunakan prinsip full costing dapat pula dilakukan dengan menggunakan prinsip marginal costing sehingga dapat meningkatkan hasil keuntungan yang relative cukup besar.

21.3 Pembebanan Biaya Gugus Kendali Mutu
            Perkembangan manajemen produksi dilakukan untuk mencari strategi yang dapat lebih meningkatkan efisiensi dan keefektifan dalam menghasilkan barang atau jasa. Teknik dalam hal ini adalah Gugus Kendali Mutu atau Total Quality Control (TQC), yang merupakan teknik dalam manajemen produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sekaligus.
            Dengan kegiatan Gugus Kendali Mutu, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi yang bermutu baik atau peningkatan produksi, sehingga menghasilkan biaya produksi per unit output menjadi lebih rendah, dan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Pelaksanaan Gugus Kendali Mutu juga menimbulkan biaya, tetapi relative masih jauh kecil daripada penghematan yang diperoleh dari Gugus Kendali Mutu tersebut. Peran Gugus Kendali Mutu membantu dalam upaya menghasilkan peningkatan laba, dan membantu peningkatan kualitas hidup manusia yang lebih baik.

21.4 Penutup
            Manajemen produksi terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi yang mempengaruhi perkembangan industri, dan bertambah pesat dengan meningkatnya penggunaan EPT. Peran dari upaya penekanan pembebanan biaya produksi sangat menentukan kemampuan perusahaan meningkatkan keunggulan kompetitifnya, umumnya hal ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis industri. Kegiatan Gugus Kendali Mutu mempunyai dampak terhadap penekanan biaya produksi, karena dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan efisiesnsi perusahaan.



BAB 22
JUSTIFIKASI INVESTASI DALAM TEKNOLOGI
MANUFAKTUR BARU
22.1 Peran Teknologi dalam Perusahaan
            Dalam industri manufaktur, walaupun terdapat peluang dalam pemasaran produk yang timbul tidak hanya didalam negeri tetapi juga luar negeri, tetapi tantangan juga terus mengikutinya, karena tingkat persaingan produk  semakin tajam dan ketat. Maka para pengusaha harus semakin hati-hati dalam mengambil keputusan untuk industri manufaktur ini karena berakibat dalam penggunaan dana untuk jangka panjang, apabila terjadi kesalahan maka akan berakibat fatal bagi kelangsungan perusahaan.
            Dalam menetapkan keputusan, harus didasarkan atas pertimbangan bahwa strategi produksi harus terarah pada upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing yang dapat dicapai dengan berproduksi dalam skala produksi ekonomis dan dengan teknologi yang canggih sehingga dapat memanajemen kerja yang memungkinkan berproduksi secara efektif dan efisien. Dengan tingkat teknologi tertentu yang digunakan sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat menjamin kelangsungan dan pertumbuhan usaha perusahaan itu.

22.2 Pengaruh Tingkat Teknologi dalam Keuangan dan Biaya Perusahaan
            Teknologi dimaksudkan sebagai upaya pengembangan peralatan yang sangat besar pengaruhnya dan sangat umum digunakan dalam suatu proses pengerjaan, dapat berupa sesuatu yang berbentuk seperti komputer atau mesin-mesin, pemutar sekrup, bahan-bahan, dan dapat pula berupa sesuatu yang tidak berbentuk seperti informasi, pengetahuan dalam memory seorang professor.
            Perkembangan teknologi terlihat dari pengoperasian mesin-mesin yang dilakukan secara manual kemudian secara elektrik, dan dikembangkan penggunaan elektronika dan otomatisasi. Otomatisasi tidak hanya terbatas penggunaanya dalam industri manufaktur, tetapi telah merambat dalam industri jasa, seperti perusahaan telepon, penerbangan, dan pasar swalayan yang besar.
            Dalam dunia usaha penggunaan teknologi tidak dapat dihindarkan lagi, dan ini punya dampak terhadap keuangan dan biaya perusahaan. Penggunaan teknologi pada tingkat tertentu membutuhkan dana. Teknologi yang berwujud untuk mendapatknannya diperlukan dana bagi pembeliannya sebagai suatu harta (asset). Dana tersebut menjadi dana investasi yang tertanam dalam harta tersebut. Demikian pula dengan teknologi yang tidak berwujd, untuk memperolehnya dibutuhkan dana investasi yang ditanamkan dalam harta tersebut.
            Penggunaan teknologi dengan tingkat lebih maju umumnya membutuhkan dana investasi yang relative besar, karena harga teknologi tersebut lebih mahal. Makin tinggi tingkat teknologi maka makin tinggi pula dana investasi yang dibutuhkan, serta dibutuhkan dana investasi tetap untuk mempertahankannya.
            Dalam penggunaan teknologi, perlu pula diperhatikan besarnya biaya yang harus dan dapat dibebankan bagi hasil produksi (output). Bila beban penyusutan demikian tingginya, sedangkan jumlah hasil produksi relative kecil, maka biaya penyusutan yang merupakan biaya tetap yang harus dibebankan kepada jumlah output yang relative kecil tersebut, jatuhnya akan menjadi relative lebih mahal, yang akhirnya akan mempersulit dalam persaingan karena harga pokok penjualannya menjadi lebih tinggi.
            Teknologi baru atau maju dapat meningkatkan keuntungan bersaing, namun apabila tidak dapat menekan biaya produksi, maka sulit untuk memanfaatkan keunggulan bersaing dari penggunaan teknologi tersebut.
            Biaya produksi yang lebih rendah dapat dimungkinkan terjadi, karena dengan penggunaan teknologi tersebut biaya tetap per unit output menjadi lebih rendah karena kapasitas produksi menjadi jauh lebih besar sehingga skala ekonomisnya biaya per unit outputnya menjadi lebih murah, hal ini dimungkinkan apabila pasar dari hasil produksinya masih dapat menyerap seluruh ouput perusahaan tersebut, atau biaya variable per unit output menjadi lebih rendah karena perusahaan dapat lebih hemat dalam penggunaan bahan dan tenaga kerja langsung, ataupun kedua-duanya, yaitu biaya tetap dan biaya variabelnya menjadi lebih rendah. Apabila kedua hal tersebut dapat terjadi, maka perusahaan akan mendapatkan keunggulan bersaing, melalui penawaran hasil produksi dengan harga pokok penjualan lebih murah.

22.3 Justifikasi Investasi dalam Teknologi Baru
            Teknologi dan perubahan teknologi perlu diperhatikan oleh setiap manajer industri manufaktur. Pertimbangan penggunaan teknologi baru yang tercermin dalam EPT ditekankan dalam biaya dan investasi, dikaitkan dengan pengaruh yang timbul dari penggunaan teknologi tersebut.
            Beban investasi relative besar demikan pengaruhnya terhadap biaya, sehingga banyak faktor yang harus dipertimbangkan, disamping itu perlu pula diperhatikan besarnya resiko dari kemungkinan kegagalan atau kekurangan keberhasilan.
            Terdapat hambatan yang bersumber dari permasalahan keuangan, khususnya dalam penilaian investasinya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis penilaian investasinya lebih cermat, sehingga kerugian yang lebih besar dari penggunaan teknologi baru tersebut dapat dihindarkan atau tujuan pemanfaatannya dapat dicapai.
            Penilaian investasi, sering menimbulkan masalah karena sistem capital budgeting yang ada belum menunjang karena time horizon yang digunakan bersifat operasional dan tidak strategik, serta dimensi biaya dan produksinya yang sangat ditekankan dalam evaluasi teknologi baru, tetapi kurang diperhatikan dalam sistem capital budgeting. Oleh karena itu dibutuhkan justifikasi cara dalam konseptualisasi dan evaluasi investasi baru.

22.4 Penutup
            Dalam dunia usaha yang terdapat persaingan diperlukan keputusan yang tepat untuk menjamin kelangsungan dan pertumbuhan usaha perusahaan yang terarah pada upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Penggunaan teknologi pun tidak dapat dihindarkan lagi, dengan penggunaan teknologi ini tidak dapat tidak harus pula dipertimbangkan besarnya beban biaya yang dapat diperhitungkan bagi hasil produksi (output) per unitnya, yang dalam hal ini tentunya harus lebih murah. Kebutuhan dana investasi yang lebih besar dalam peggunaan teknologi baru, mengakibatkan diperlukan dasar pengambilan keputusan dari penilaian kelaykkan atau evaluasi investasi yang lebih cermat dan tepat.


Buku: Manajemen Produksi dan Operasi, Oleh: Sofjan Assauri.

Senin, 11 Januari 2016

CONTOH PROPOSAL BATIK

A. Latar Belakang
            Batik merupakan bahan pakaian yang secara teknik dan pengerjaan memiliki ciri khas, yaitu menorehkan malam diatas kain dan membentuk motif tertentu. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Wasrisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Oleh karenanya, pelestarian akan budaya batik yang telah mendunia ini harus terus digalakan untuk menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap karya bangsa sendiri.
            Dalam memaknai peringatan 3th Anniversary Butik Batik, panitia Butik Batik menyelenggarakan pameran Batik dan Craft yang akan dimeriahkan oleh hadirnya mini gallery batik dan talkshow mengenai batik dari pakar dan pengrajin batik. Seiring dengan perkembangan zaman serta permintaan pasar, batik kini mulai berevolusi. Batik bahkan sudah menjadi tren fashion dan pemakainya tidak hanya orang tua, melainkan juga anak muda. Kecenderungn anak muda yang selalu tampil gaya dan ekspresif menjadi titik tolak perubahan selera pasar. Hal ini dukung dengan perilaku anak muda yang selalu up to date dengan fashion sehingga cakupan anak muda dalam dunia fashion terutama batik ini menjadi sangat penting.
B. Nama Kegiatan
Nama kegiatan Pameran Batik ini adalah “Pameran dan Craft Butik Batik 2015”
C. Tema Kegiatan
“Pesona Batik”
D. Tujuan Kegiatan
1. Melestarikan bagian dari kebudayaan Indonesia yaitu Batik
2. Menanankan kecintaan terhadap Seni dan Budaya
3. Pengenalan busana batik tradisional dan modern kepada masyarakat
4. Memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat umum bahwa budaya  penggunaan batik itu perlu dilestarikan.
5. Mempromosikan Butik Batik
E. Tempat dan Waktu Kegiatan
            Hari                 : Sabtu
            Tanggal           : 12 Desember 2015
            Waktu             : 10.00 WIB – 22.00 WIB
            Tempat            : Pusat Grosir Butik Batik
F. Susunan Acara
            Lampiran 1
G. Susunan Panitia
            Lampiran 2
H. Anggaran
            Lampiran 3



I. Penutup
            Demikian proposal yang dapat kami sampaikan. Dengan proposal ini kami berharap agar kegiatan yang kami selenggarakan terlaksana dengan baik dan lancar tanpa ada gangguan dan hambatan. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan yang kami selenggarakan ini. Semoga kegiatan yang kami selenggarakan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda dalam karya seni budaya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila ada kekurangan atau kelebihan dalam penyusunan proposal yang kami buat ini. Semoga kegiatan ini mendapat respon positif dari seluruh pihak. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan di Cirebon, Desember 2015
Ketua Pelaksana,                                                                                 Sekertaris,

                    Nina                                                                                           Ningrum

Disetujui
Penanggung Jawab,


Septiani
Mengetahui
Pemilik Batik,


Nurly
LAMPIRAN 1
RUNDOWN Acara Pameran Batik
No.
Waktu
Acara
Keterangan
1.
09.00 – 10.00
Persiapan
All Panitia
2
10.00 – 10.10
Pembukaan
MC
3
10.10 – 10.25
Sambutan Ketua Peyelenggara
Ketua Penyelenggara
4
10.25 – 10.35
Sambutan Dinas Kebudayaan
Dinas Kebudayaan
5
10.35 – 10.45
Sambutan Sponsor
Sponsor Martatilaar
6
10.45 – 11.15
Tari Topeng
Penari
7
11.15 – 11.25
MC
MC
8
11.25 – 12.30
ISOMA
All
9
12.30 – 12.45
Persiapan
All Panitia
10
12.45 – 12.55
MC
MC
11
12.55 – 14.00
Seminar
Pakar Batik
12
14.00 – 14.15
Hiburan Kuis
MC
13
14.15 – 14.25
Sambutan Desainer
Desainer Utama Butik Batik
14
14.25 – 15.00
Pengenalan Batik
Pemilik & Pengrajin Batik
15
15.00 – 15.30
ISOMA
All
16
15.30 – 15.45
Hiburan Kuis
MC
17
15.45 – 17.00
Pengenalan Batik
Pemilik & Pengrajin Batik
18
17.00 – 19.30
Break, ISOMA
All
19
19.30 – 19.40
MC
MC
20
19.40 – 19.55
Sambutan Pemilik Butik Batik
& Pemotongan Kue
Pemilik Batik
21
19.55 – 20.00
MC
MC
22
20.00 – 21.00
Fashion Show
Model
23
21.00 – 21.50
Hiburan Live Accoustic
D.Cinnamons
24
21.50 – 22.00
Penutup
MC






LAMPIRAN 2
Susunan Panitia Acara Pameran Batik
Penanggung Jawab                 : Septiani
Ketua Penyelenggara              : Nina
Sekertaris                                : Ningrum
Bendahara                               : Widiast
Seksi Acara                             : 1. Mardiana
                                                  2. Nurjanah
Seksi Publikasi                        : 1. Mustika Sari
                                                  2. Junior
Seksi Perlengkapan                 : 1. Anto
                                                  2. Indriani
Seksi Perizinan                        : 1. Ayu Rizki
                                                  2. Zaman
Seksi Konsumsi                       : 1. Agnes
                                                  2. Mu’minin
                                                  3. Ifron
Seksi Dokumentasi                 : 1. Hermawan
                                                  2. Listiani
                                                  3. Puspita
Seksi Keamanan                      : 1. Puloh
                                                  2. Subkhi
                                                  3. Sugiana





LAMPIRAN 3
ANGGARAN BIAYA
Ø  Iklan                                                                                        Rp. 20.000.000,00
Ø  Sewa panggung                                                                       Rp. 30.000.000,00
Ø  Sound system                                                                          Rp.      300.000,00
Ø  Genseat                                                                                   Rp.   1.500.000,00
Ø  Lighting                                                                                  Rp.      500.000,00
Ø  Spanduk                                                                                  Rp.      700.000,00
Ø  Baju panitia (30)                                                                     Rp.   1.050.000,00
Ø  ID Card (30)                                                                           Rp.      150.000,00
Ø  Konsumsi
Ø  Makan 15.000 X 30 panitia X 2x makan                          Rp.      900.000,00
Ø  Snack buat tamu undangan 10.000 X 10                         Rp.      200.000,00
Ø  Kue                                                                                   Rp.      300.000,00
Ø  Makan prasmanan                                                             Rp. 10.000.000,00
Ø  Tari topeng                                                                              Rp.   3.000.000,00
Ø  Seminar                                                                                   Rp.   2.000.000,00
Ø  Hadiah                                                                                     Rp.      200.000,00
Ø  Model (20)                                                                              Rp.   4.000.000,00
Ø  Akustik                                                                                    Rp. 25.000.000,00
Ø  MC                                                                                          Rp.   4.000.000,00
Ø  Lain-lain                                                                                  Rp.      100.000,00    +

TOTAL                                                                             Rp. 103.900.000,00





PENDAPATAN
Dana dari penyelenggara                                                                    Rp. 50.000.000,00
Dana dari sponsor :
1.      Sari Ayu Marta Tillar                                                              Rp. 30.000.000,00
2.      Sosro                                                                                       Rp .15.000.000,00
3.      Indomie                                                                                   Rp.   8 900.000,00   +
                        TOTAL                                                                       Rp 103.900.000,00