Rabu, 28 Oktober 2015

Rangkuman Tugas Ilmu Alamiah Dasar

Nama : Dea Febrinita Ninardi
Npm : 114020281
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati

ILMU ALAMIAH DASAR
            Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta.
ØKriteria Alamiah
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Sistematis
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya,
2. Berobjek
kajian ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
3. Bermetoda
4. Universal

            Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
1. Perasaan
Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
2. Intuitif
Sedangkan instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang tidak disadari.
3. Trial and error
Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error daripada berhasil.

ØTujuan ilmu alamiah :
1. Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
2. Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.
4. Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun non-eksakta.

ØMetode Ilmiah dan implementasinya
            Pemecahan atau prosedur Ilmiah dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pengindraan
2. Masalah atau problem
3. Hipotesis
4. Eksperimen
5. Teori

ØKeterbatasan Ilmu Alamiah
1. Bidang ilmu alamiah
Yang menentukan ilmu alamiah adalah metode ilmiah karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, dan sebaliknya.
2. Tujuan ilmu alamiah
Konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan ilmu alamiah yaitu membentuk dan menggunakan teori. Ada juga yang menyatakan tujuan ilmu alamiah adalah mencari kebenaran dan fakta.
3. Ilmu alamiah dan nilai
Metode ilmiah tidak dapat memberikan nilai atau moral terhadap suatu keputusan. Manusia pemakai ilmu alamiah lah yang menilai apakah hasil ilmu alamiah itu baik atau sebaliknya.

ØIlmu Pengetahuan pada Hakikatnya Merupakan Satu Unit
Pemisahan atau pembagian ilmu pengetahuan terjadi karena ilmu pengetahuan berkembang dalam proses yang cukup lama. Namun, dalam perkembangannya lebih lanjut, tampak kecendrungan generalisasi dari berbeberapa cabang ilmu pengetahuan, sehingga beberapa cabang ilmu pengetahuan itu bertemu kembali, karena pada hakikatnya merupakan satu unit.

Ø Sikap ilmiah
a. Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang
besar
b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
c. Jujur
d. Terbuka
e. Toleran
f. Skeptic
g. Optimis
h. Pemberani
i. Kreatif atau swadaya

            Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
1. Akal sehat
akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
2. Intuisi
Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
3. Prasangka
Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
4. Penemuan coba-coba
Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama.
5. Pikiran Kritis
Pikiran kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
6.Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin memastikan kebenarannya.




ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

A. Asal Usul Tata Surya
Berikut ini  teori-teori yang menjelaskan tentang asal usul Tata Surya:
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari bagian Matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.

2. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (Matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar
mengelilinginya.

3. Teori Nebular
Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit Helium. Nebule ini mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram.

4. Teori Big Bang
Menurut teori ini, pada mulanya alam semesta berupa sebuah "primeval atom" yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat nanti, ekspansi tersebut pasti berakhir.


B. Bagian-Bagian Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat
Matahari, suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C dan memancarkan hampir semua cahaya.

2. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan Matahari. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan dan tidak mempunyai hawa. Karena letaknya yang begitu dekat dengan Matahari, maka bagian yang menghadap matahari sangat
panas. Sebaliknya, yang tidak menghadap Matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi Matahari dalam waktu 88 hari.

3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan Matahari. Planet ini terkenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari.
Planet ini tidak mempunyai satelit. Rotasi Venus ± 247 hari dan berevolusi (mengelilingi Matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.

4. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan Matahari. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149 juta km. Bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit, yaitu Bulan. Bumi  berotasi 24 jam, dan berevolusi selama 365 1/4 hari. Massa jenis Bumi rata-rata ± 5,52.
Gerak Rotasi Bumi
Gerak Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi dari bumi. Akibat dari Gerak Rotasi Bumi adalah :
ØGerak semu harian dari Matahari, yang seakan-akan Matahari, bulan, bintang-bintang, dan benda-benda langit lainnya terbit di Timur dan terbenam di Barat.
ØPergantian siang dan malam di mana separuh dari bola bumi menerima sinar Matahari (siang), sedangkan separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan sebuah lingkaran di sekeliling bumi.
ØPenyerangan atau penyimpangan arah angin, arus laut.
ØPenggelembungan di Khatulistiwa serta Pemepatan di kedua kutub Bumi.
ØTimbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan Bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal (unting-unting) tidak tepat menuju ke titik pusat Bumi, kecuali di khatulistiwa dan di Kutub.
ØAdanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.

•Gerak Revolusi dari Bumi
Gerak Bumi berputar mengelilingi matahari disebut revolusi bumi.
 Akibat dari revolusi bumi ialah:
ØPergantian empat musim, yakni di sebelah Utara garis balik Utara.
ØPerubahan lamanya siang dan malam.
ØTerlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan.

5. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan Matahari ialah 226,48 juta km. Garis tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun; rotasinya 24 jam 37 menit.

6. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amoniak yang banyak serta mengandung gas hidrogen, Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam (bandingkan dengan bumi yang berotasi 24 jam). Yupiter tampak sebagai "bintang" yang terang muncul pada tengah malam.


7. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm3 sehingga akan terapung di air. Ternyata, planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103° C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan di antaranya yang terbesar disebut Titan (besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya, yang menunjukkan bahwa phoebe bukan "anak kandungnya". Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Planet ini bergaris tengah 118.400 km, berotasi cepat yaitu 10 jam. Planet ini merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Keanehan Phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat teori Tidal. Kecuali itu, sabuk Saturnus itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali.

8. Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, arah gerak rotasi Uranus dari Timur ke Barat. Jarak ke Matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Uranus memiliki 14 buah satelit.

9. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu di antaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke Matahari 4470 juta km, mengelilingi Matahari dalam 165 tahun sekali seputar.


D. Benda-benda Lain dalam Tata Surya
1. Planetoida atau Asteroida
2. Komet atau Bintang Berekor
3. Meteor atau Bintang Beralih
4. Satelit


F. Bumi
Asal-usul bumi menghitungnya dikemukakan teori yang antara lain adalah berikut
ini.
a. Teori Sedimen
Pengukuran usia Bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk setiap tahunnya dengan memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat di Bumi sekarang ini, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi. Berdasar perhitungan macam ini diperkirakan Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.

b. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Diduga bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam alam ini, maka air yang mengalir dari darat melalui sungai ke laut membawa garam-garam. Keadaan semacam ituberlangsung terus-menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.

c. Teori Termal
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu Bumi. Diduga bahwa Bumi mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama-kelamaan mendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu Bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000 juta tahun.

d. Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh. Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan seperti tersebut, dapat disimpulkan bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.

2. Struktur Bumi
Bumi berbentuk bola, jarak pusat Bumi terhadap khatulistiwa lebih panjang daripada terhadap kutubnya. Panjang diameter pada khatulistiwa = 12.762 km, sedangkan panjang diameter pada kutub = 12.306 km. Diameter rata-rata Bumi = 12.784 km. Berat jenis Bumi adalah 5.5, sedangkan beratnya adalah 6,6 x 102' ton.

A. Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000 m) dan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan sebelah atas. terdiri dari silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM) rata-rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silikon dan magnesium dengan BM 2,9. Di bawah lithosfer terdapat centrosfer yang dapat dibagi atas:
Bagian paling dalam yang disebut inti dalam,
Bagian luar disebut inti luar,  Bagian mantel (lihat bagan); BM inti Bumi = 10,7

B. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan Bumi, tetapi hanya 75 % yang meliputi lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut ratarata 4000 m dan yang terdalam adalah di dekat pulau Guam dengan kedalaman 11000 m. Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu berlangsung berabad-abad. Siklus itu menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak Bumi terbawa ke laut secara terus-menerus.

C. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi Bumi, yang dalam kehidupan sehari-hari disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari permukaan air laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke atas semakin kecil sampai mendekati 0. Atmosfer terbagi atas tiga lapisan, yaitu (1) lapisan terbawah setebal 16 km disebut troposfer; (2) lapisan tengah di atas 16-80 km disebut Stratosfer, dan (3) lapisan teratas di atas 80 km disebut ionosfer. Berikut ini uraian lebih terinci.