Nama : Dea Febrinita Ninardi
Npm : 114020281
Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati
ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu
alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam
semesta.
ØKriteria Alamiah
Suatu
pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.
Sistematis
Kebenaran
pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki
hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak
berdiri sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya,
2.
Berobjek
kajian
ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah
itu adalah bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific
methode) yang operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit
sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara
menyuluruh.
3.
Bermetoda
4.
Universal
Perlu dikemukakan pula bahwa
disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah,
juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
1.
Perasaan
Perasaan
merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar
tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu
dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
2.
Intuitif
Sedangkan
instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan
pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari
pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang tidak
disadari.
3.
Trial and error
Sementara
kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih
maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak
efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau
untung-untungan dan lebih cenderung error daripada berhasil.
ØTujuan
ilmu alamiah :
1.
Memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
2.
Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian, dan apresiasi terhadap objek dan
cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.
3.
Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara
pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.
4.
Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-disiplin ilmu eksakta maupun
non-eksakta.
ØMetode
Ilmiah dan implementasinya
Pemecahan
atau prosedur Ilmiah dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pengindraan
2. Masalah atau problem
3. Hipotesis
4. Eksperimen
5. Teori
ØKeterbatasan Ilmu Alamiah
1. Bidang ilmu alamiah
Yang menentukan ilmu alamiah adalah
metode ilmiah karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah
dapat diterapkan, dan sebaliknya.
2. Tujuan ilmu alamiah
Konsekuensi metode ilmiah adalah
menerapkan tujuan ilmu alamiah yaitu membentuk dan menggunakan teori. Ada juga
yang menyatakan tujuan ilmu alamiah adalah mencari kebenaran dan fakta.
3. Ilmu alamiah dan nilai
Metode ilmiah tidak dapat memberikan
nilai atau moral terhadap suatu keputusan. Manusia pemakai ilmu alamiah lah
yang menilai apakah hasil ilmu alamiah itu baik atau sebaliknya.
ØIlmu Pengetahuan pada Hakikatnya
Merupakan Satu Unit
Pemisahan atau pembagian ilmu
pengetahuan terjadi karena ilmu pengetahuan berkembang dalam proses yang cukup
lama. Namun, dalam perkembangannya lebih lanjut, tampak kecendrungan
generalisasi dari berbeberapa cabang ilmu pengetahuan, sehingga beberapa cabang
ilmu pengetahuan itu bertemu kembali, karena pada hakikatnya merupakan satu
unit.
Ø Sikap ilmiah
a. Memiliki rasa ingin tahu atau
kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang
besar
b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa
bukti
c. Jujur
d. Terbuka
e. Toleran
f. Skeptic
g. Optimis
h. Pemberani
i. Kreatif atau swadaya
Pada pendekatan non ilmiah ada
beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan
coba-coba dan pikiran kritis.
1. Akal
sehat
akal
sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk
penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
2.
Intuisi
Intuisi
adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan
dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang
panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
3.
Prasangka
Pengetahuan
yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang
melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu
luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
4.
Penemuan coba-coba
Pengetahuan
yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali
dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan
tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara
pemecahan masalahnya tidak selalu sama.
5.
Pikiran Kritis
Pikiran
kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang
tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak semuanya
benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang pasti,
terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
6.Pendekatan
Ilmiah
Pendekatan
ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur
dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori
terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan
atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin
memastikan kebenarannya.
ALAM
SEMESTA DAN TATA SURYA
A. Asal Usul Tata Surya
Berikut ini teori-teori yang menjelaskan tentang asal
usul Tata Surya:
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Menurut teori ini, ratusan juta tahun
yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang.
Pada saat itu, sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari bagian Matahari yang
lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu
matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu
bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (Matahari
yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar
mengelilinginya.
3. Teori Nebular
Menurut teori ini, mula-mula ada kabut
gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen
dan sedikit Helium. Nebule ini mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena
proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini
mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola
menjadi semacam cakram.
4. Teori Big Bang
Menurut teori ini, pada mulanya alam
semesta berupa sebuah "primeval atom" yang berisi semua materi dalam
keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya
terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang
berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi.
Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulsi
kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih dominan sehingga alam
semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat nanti, ekspansi tersebut pasti
berakhir.
B.
Bagian-Bagian Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya
yang paling besar. Pada tata surya kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul
pada Matahari. Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata
surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing
fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat
Matahari, suhunya mencapai jutaan
derajat Celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ±
6000° C dan memancarkan hampir semua cahaya.
2. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan
terdekat dengan Matahari. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan dan tidak
mempunyai hawa. Karena letaknya yang begitu dekat dengan Matahari, maka bagian
yang menghadap matahari sangat
panas. Sebaliknya, yang tidak menghadap
Matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Merkurius
mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28
hari lebih demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi Matahari dalam
waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat
dengan Matahari. Planet ini terkenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang
pada waktu sore atau pagi hari.
Planet ini tidak mempunyai satelit.
Rotasi Venus ± 247 hari dan berevolusi (mengelilingi Matahari) selama 225 hari,
artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.
4. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat
dengan Matahari. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149 juta km. Bumi
mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit, yaitu Bulan. Bumi berotasi 24 jam, dan berevolusi selama 365
1/4 hari. Massa jenis Bumi rata-rata ± 5,52.
•Gerak Rotasi Bumi
Gerak Bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi dari bumi. Akibat dari
Gerak Rotasi Bumi adalah :
ØGerak semu harian dari Matahari, yang
seakan-akan Matahari, bulan, bintang-bintang, dan benda-benda langit lainnya
terbit di Timur dan terbenam di Barat.
ØPergantian siang dan malam di mana
separuh dari bola bumi menerima sinar Matahari (siang), sedangkan separuh bola
lainnya mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan sebuah
lingkaran di sekeliling bumi.
ØPenyerangan atau penyimpangan arah
angin, arus laut.
ØPenggelembungan di Khatulistiwa serta
Pemepatan di kedua kutub Bumi.
ØTimbulnya gaya sentrifugal yang
menyebabkan pemepatan Bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah
vertikal (unting-unting) tidak tepat menuju ke titik pusat Bumi, kecuali di
khatulistiwa dan di Kutub.
ØAdanya dua kali air pasang naik dan
pasang surut dalam sehari semalam.
Perbedaan waktu antara tempat-tempat
yang berbeda derajat busurnya.
•Gerak Revolusi dari Bumi
Gerak Bumi berputar mengelilingi
matahari disebut revolusi bumi.
Akibat dari revolusi bumi ialah:
ØPergantian empat musim, yakni di sebelah
Utara garis balik Utara.
ØPerubahan lamanya siang dan malam.
ØTerlihatnya rasi (konstelasi) bintang
yang beredar dari bulan ke bulan.
5. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang
diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Mars mempunyai dua satelit atau
bulan yaitu phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan Matahari ialah
226,48 juta km. Garis tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun;
rotasinya 24 jam 37 menit.
6. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar.
Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amoniak yang
banyak serta mengandung gas hidrogen, Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit
atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya
cepat yaitu 10 jam (bandingkan dengan bumi yang berotasi 24 jam). Yupiter tampak sebagai
"bintang" yang terang muncul pada tengah malam.
7. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang
sangat lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm3 sehingga akan terapung di air. Ternyata,
planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu
rata-rata 103° C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan di antaranya yang terbesar
disebut Titan (besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut Phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya, yang menunjukkan bahwa
phoebe bukan "anak kandungnya". Planet Saturnus merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter. Planet ini bergaris tengah 118.400 km, berotasi
cepat yaitu 10 jam. Planet ini merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk
raksasa. Keanehan Phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat teori Tidal. Kecuali
itu, sabuk Saturnus itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun
sekali.
8. Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda
dengan planet yang lain, arah gerak rotasi Uranus dari Timur ke Barat. Jarak ke
Matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun.
Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris
tengah 50.560 km. Uranus memiliki 14 buah satelit.
9. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu di
antaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak
rotasi Neptunus. Jarak ke Matahari 4470 juta km, mengelilingi Matahari dalam
165 tahun sekali seputar.
D. Benda-benda Lain dalam Tata Surya
1. Planetoida
atau Asteroida
2. Komet atau
Bintang Berekor
3. Meteor atau Bintang Beralih
4. Satelit
F. Bumi
Asal-usul bumi menghitungnya dikemukakan
teori yang antara lain adalah berikut
ini.
a. Teori Sedimen
Pengukuran usia Bumi didasarkan atas
perhitungan tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan. Dengan mengetahui
ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk setiap tahunnya dengan
memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat di Bumi sekarang ini, maka
dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi. Berdasar perhitungan macam ini
diperkirakan Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori Kadar Garam
Pengukuran usia Bumi berdasarkan
perhitungan kadar garam di laut. Diduga bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan
adanya sirkulasi air dalam alam ini, maka air yang mengalir dari darat melalui
sungai ke laut membawa garam-garam. Keadaan semacam ituberlangsung
terus-menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam setiap
tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih
320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun
yang lalu.
c. Teori Termal
Pengukuran usia Bumi berdasarkan
perhitungan suhu Bumi. Diduga bahwa Bumi mula-mula merupakan batuan yang sangat
panas yang lama-kelamaan mendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu Bumi saat
ini, maka ahli fisika bangsa Inggris yang bernama Elfin memperkirakan bahwa
perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang
sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
d. Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap
paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam
perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang waktu paroh unsur-unsur
radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk
luruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh. Dengan mengetahui
perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan dapat dihitung umur
batuan tersebut. Berdasarkan perhitungan seperti tersebut, dapat disimpulkan
bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
2. Struktur Bumi
Bumi berbentuk bola, jarak pusat Bumi
terhadap khatulistiwa lebih panjang daripada terhadap kutubnya. Panjang diameter pada khatulistiwa =
12.762 km, sedangkan panjang diameter pada kutub = 12.306 km. Diameter
rata-rata Bumi = 12.784 km. Berat jenis Bumi adalah 5.5, sedangkan beratnya
adalah 6,6 x 102' ton.
A. Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32
km (=32.000 m) dan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang
berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer
tidak sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar
laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan
sebelah atas. terdiri dari silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM)
rata-rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silikon dan magnesium dengan
BM 2,9. Di bawah lithosfer terdapat centrosfer yang dapat dibagi atas:
Bagian paling dalam yang disebut inti
dalam,
Bagian luar disebut inti luar, Bagian mantel (lihat bagan); BM inti Bumi =
10,7
B. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi
seluruh permukaan Bumi, tetapi hanya 75 % yang meliputi lautan, danau-danau,
dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut ratarata 4000 m dan yang
terdalam adalah di dekat pulau Guam dengan kedalaman 11000 m. Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar
terhadap atmosfer karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya
menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu berlangsung
berabad-abad. Siklus itu menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral
yang mudah larut pada kerak Bumi terbawa ke laut secara terus-menerus.
C. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang
menyelubungi Bumi, yang dalam kehidupan sehari-hari disebut udara. Tebal
atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari permukaan air laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke
atas semakin kecil sampai mendekati 0. Atmosfer terbagi atas tiga lapisan,
yaitu (1) lapisan terbawah setebal 16 km disebut troposfer; (2) lapisan tengah di atas
16-80 km disebut Stratosfer, dan (3) lapisan teratas di atas 80 km disebut ionosfer. Berikut ini
uraian lebih terinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar